1 November 2020
Penulis — mastershinden
Intermezo
Kejadian ini terjadi masih di hari yang sama dari part sebelumnya. Perjalanan dari rumah Tante Lia di Jagakarsa ke rumahku di daerah Tebet memakan waktu dua jam karena macet parah. Di dalam mobil aku petantang-petenteng karena berhasil mendapatkan diri tanteku secara utuh. Babak baru di hidupku benar-benar dimulai sekarang.
Sesampainya di rumah dan memarkirkan mobilku, aku langsung masuk ke dalam rumah dan ingin cepat-cepat masuk ke kamar untuk tidur. Meski hanya sebentar, tetapi persetubuhanku dengan Tante Lia rasannya melelahkan sekali. Kamarku ada di lantai dua. Aku tidak mencari mama dulu, karena aku memang lelah sekali.
Sesampainya di lantai dua, dari kejauhan kulihat pintu kamarku terbuka. Aku mendengar suara berisik grabak grubuk dari dalam kamarku, seperti ada orang yang sedang menaruh barang ke dalam lemariku secara buru-buru. Aku juga mendengar suara kursi komputerku seperti digeret. Dengan segera aku langsung masuk ke kamar karena bisa saja maling sedang mengacak-ngacak kamarku.
Dan ternyata kudapati mamaku di dalam kamarku. Ia terlihat seperti orang yang tergesa-gesa, rambutnya acak-acakan, begitu juga dengan dasternya. Sepertinya mama menyembunyikan sesuatu dariku. Kulihat di tembok kamarku bersandar segagang sapu ijuk. Ah, barangkali mama sedang menyapu kamarku. Iseng-iseng kutanya saja mamaku.
“Lagi ngapain ma?” tanyaku setengah menyelidik.
“Ah cuma ngerapihin kamarmu aja. Ini udah selesai kok” jawab mama gugup. Nafasnya tidak teratur. Kami terdiam sebentar. Aku mengamati kamarku sebentar. Aneh, katanya kamarku dirapihkan, kok sprei ku jadi berantakan dan lemariku juga sedikit terbuka.
“Kamu udah makan Ren?” tanya mama mengalihkan pembicaraan
“Udah kok, pake rendang mama tadi di rumah tante”
“Oh yaudah deh, kamu mau tidur siang ya? Cuci kaki dulu jangan lupa” kata mama sambil buru-buru meninggalkan kamarku.
Hmm kaya ada yang aneh dari kamarku, tapi apa ya?