2 November 2020
Penulis —  arimbisinta

Istriku dijadikan budak seks anak pembantuku

Lanjutan 4. Jam 5 pagi aku terbangun dari tidurku, kulihat istriku sudah tak ada disampingku. Berarti istriku sudah bangun lebih awal dariku dan biasanya memang begitu tapi yang membuatku heran kok pagi ini istriku tak membangunkanku, biasanya istriku selalu membangunkanku tapi pagi ini. ah sudahlah mungkin istriku sengaja tak membangunkanku karena ingin di ewek sama Bowo.

Sebenarnya aku heran pada diriku sendiri, kok bisa bisanya aku diam saja saat melihat istriku dinikmati sama Bowo pembantuku itu. iya sih kontol Bowo menang dari punyaku, tapi setidaknya aku bisa mencegahnya. Toh uangku banyak aku bisa saja membayar preman untuk menghajar bahkan menghabisi Bowo. Tapi ntah kenapa aku enggan melakukannya.

Tapi jujur aku tak mau melakukan tindakan keji seperti itu, apalagi aku diajarkan sama orang tuaku untuk tidak melakukan tindak kekerasan. ah tapi apa yang dilakukan Bowo itu sudah keterlaluan. Dan bahkan Bowo sudah berani beraninya merebut istriku yang sangat kucintai itu. Lemah ya aku lemah yang tak bisa menjaga, melindungi istriku dari perbudakannya Bowo.

Tapi Jujur saat aku melihat istriku merintih kenikmatan saat dientot Bowo aku merasa begitu senang dan bahagia dan karena itulah aku sengaja membiarkan istriku disetubuhi oleh Bowo pembantuku itu Toh aku sadar diri kalo aku tak bisa muasi istriku. Sebenarnya aku tak diam saja, aku sudah mencoba datang ke dukun, hanya untuk membesarkan penisku, jangankan tambah besar tambah loyo iya.

dan aku merasa cemas sama kondisi penisku lalu aku datang ke dokter dan kata dokter itu ternyata dukun itu salah mijit dan tak bisa dikembalikan ke asal mula, dan kata dokter itu mungkin dukunnya belum pengalaman atau masih tahap belajar atau malah dukun abal abal., terus kata dokter lagi jangan dirombak lagi ntar malah tak bisa ereksi lagi, trus aku nanya kedokter itu kalo pake obat apa bisa buat penis jadi besar, dan dokter bilang percuma saja, jadi aku benar benar kecewa saat itu, sudah bayar mahal mahal malah tak ada hasil dan aku ingin dukun itu mengembalikan uangku tapi ternyata orangnya kabur.

setelah mencuci muka, aku pun mencari istriku, dan tentu saja pasti istriku berada dikamarnya Bowo. tapi sebelum sampe dikamar Bowo aku dihadang sama bi ijah. “Mau mencari nyonya ya Tuan” Kata bi Ijah yang kini berdiri dihadapanku. “Iya bik, dimana Nyonya Bik” Tanyaku ke bi Ijah. “Dikamar tuan, lagi dipijit sama Bowo tuan” jawab bi Ijah.

beneran dipijat apa di ewe nih. jadi penasaran. “Ya udah bik, Saya mau kesana” Ucapku sambil melangkah namun langkahku dihadang sama bi ijah. “Jangan Tuan mending tuan dikamar saja, nanti saya pijit Tuan” Ucap bi ijah sambil menggandengku menuju kamarku. “Tuan telanjang gih biar enak dipijitnya” Kata bi ijah sambil membuka baju serta celana tidurku, bahkan cdku dilepasnya juga.

Dan aku cuma diam saja saat dibugili sama bi ijah. ntah kenapa aku tak bisa menahan bi ijah yang sedang membugiliku. “penis tuan lucu ya imut imut bikin gemes saja” Ucap bi ijah sambil menjepit penisku dengan 2 jarinya. “Tuan telentang ya” ucap bi Ijah dan. aneh masa’ dipijit dengan posisi telentang bukannya tengkurap ya.

tapi sudahlah turuti saja. lalu aku rebah telentang dikasurku. kulihat bi ijah kini sudah duduk disampingku. tiba tiba kurasakan tangan bi ijah mengocok penisku yang membuat penisku yang tadinya lemas menjadi tegang. setelah penisku tegang bi ijah menghentikan kocokan pada penisku. lalu kulihat bi ijah melepas dasternya dan kini aku bisa melihat tubuh telanjang bi ijah.

kini pandanganku tertuju dipayudaranya bi ijah, ternyata payudara bi ijah masih kalah besar dibanding payudara milik istriku lalu pandangan ku beralih di vagina bi ijah dan sama halnya milik istriku vagina bi ijah terlihat gundul. kulihat bi ijah kini jongkok tepat diselangkanganku dan kurasakan penisku kini dengan mudahnya masuk kedalam vagina bi ijah, lalu tubuh bi ijah naik turun otomatis vagina bi ijah mengocok kontolku dan tak lama kemudian Crot crot crot spermaku menyembur didalam vagina bi ijah.

“maaf bik, tapi salah bi ijah kenapa bi ijah memasukan penisku kedalam vagina mu bik” elakku. toh aku tak salah kan bi ijah yang seakan akan memperkosaku, padahal sedikitpun aku tak ada niat menyetubuhi bi ijah.

“lo lo lo pah, bik apa yang kalian lakukan” Ucap istriku tiba tiba membuatku kaget.**

“Mah… ini tak seperti yang mamah liat” Ucapku membela diri.

“Nyonya.. Tuan sudah memperkosa bi Ijah Nyonya hik hik hik, nanti bi ijah hamil gimana Nyah” Ucap bi Ijah. lo lo lo kok bi ijah menuduhku memperkosanya padahal dia sendiri yang memperkosaku.

“mah.. bi ijah boh” Ucapku terhenti karena disamber istriku. “Pah, papah tega ya, papah keterlaluan, eh pah, mamah kurang apalagi pah, kok bisa bisanya papah merkosa bi ijah, papah harus tanggung jawab kalo tidak papah keluar dari rumah ini, papah tau kan pah rumah ini mamah paling banyak modalnya jadi papah kalah sama mamah soal rumah ini” Ucap istriku membuatku bergidik.

memang sih istriku dari keluarga kaya dan rumah ini yang banyak ngeluarin uang adalah istriku sementara aku cuma sedikit dan aku hanya dari keluarga sederhana. “Tapi mah” Ucapku terhenti karena langsung dibantah sama istriku. “Papah mau menyangkal apa lagi pah, lihat pah baju bi Ijah sampai robek begini berarti papah sudah memperkosa bi ijah, papah kelewatan jadi orang pah sungguh kelewatan” Ucap istriku penuh emosi.

dan aku jadi terheran heran kok dasternya bisa robek begitu padahal aku megang saja tidak.. ah ini pasti akal akalannya bi ijah.. ternyata aku sudah kena jebak. ah siaaaaall. “Tapi mah” lagi lagi aku tak bisa membela diri karena langsung dipotong oleh istriku. “menyangkal apalagi papah.. ini jelas jelas ada buktinya pah, dah papah tak usah ngeles, mamah dah kecewa sama papah, dan bi ijah maafin suami saya ya bi, dah bi ayo saya antar ke kamar bi” Ucap istriku.

dan kulihat istriku mengambil salah satu pakaiannya dan kemudian diberikan sama bi ijah. kulihat bi ijah kini memakai baju pemberian dari istriku. “masalah ini kita lanjutin setelah papah pulang kerja” Ucap istriku sambil berjalan sama bi ijah menjauh dari kamar ini. dan kulihat istriku serta bi ijah sudah keluar dari kamar ini.

Bodoh bodoh bodoh kenapa aku begitu mudahnya dijebak sama bi Ijah. kalo dah gini jadi repot, mana istriku percaya pula sama bi ijah, dan kalo istriku sudah marah kayak macan saja dia, dulu saja waktu masih pacaran aku kalah mulu sama istriku dan ujung ujungnya aku yang mengemis ngemis padanya padahal istriku yang salah.

Maunya sih nyusul istriku tapi aku rasa percuma, mending mandi saja dan langsung berangkat kerja. Kini aku sudah berada didalam mobilku, lalu kulihat jam ditanganku, ah baru jam 6. sebenarnya ini masih terlalu pagi untuk berangkat kerja tapi sudahlah berangkat saja. Kini mobilku telah meluncur menjauh dari rumahku.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu