2 November 2020
Penulis —  arimbisinta

Istriku dijadikan budak seks anak pembantuku

Sambungan lanjutan 2.

Dadaku terasa sesak seketika, tubuhku gemetar sangat hebat, keringat dingin bercucuran ditubuhku saat aku tau istriku akan disetubuhi sama Bowo. Jujur batinku menjerit tak rela jika istriku yang sangat kucintai dinodai oleh pembantuku sendiri, tapi aku tak bisa apa apa kala itu dan seolah olah aku mengijinkan Bowo anak dari pembantuku itu menodai istriku.

Kulihat Bowo menggesek gesekan kepala penisnya yang besar itu kecelah sempit itu, lalu Bowo mencoba menekan kepala penisnya itu kedalam celah sempit milik istriku, namun nampaknya Bowo kesusahan menjejalkan kepala penisnya itu menerobos kecelah sempit milik istriku, Lalu aku mendengar Bowo berkata ke bi Ijah ibuknya itu.

“Buk tak bisa masuk buk terlalu sempit nih lubangnya buk” Ucap Bowo sambil berusaha menjejalkan penisnya membelah celah vagina milik istriku namun usahanya gagal dan kepala penis besar milik Bowo tak kunjung masuk menerobos celah vagina sempit milik istriku.

“Ya udah ibuk bantu” Balas bi Ijah yang kini sudah berada didekat istriku, dan kulihat bi Ijah melebarkan celah vagina milik istriku dengan jari jari itu.

“Dah nak ayo sobek tempek Nyonya nak” Ucap bi ijah membuat hatiku miris mendengarnya, Ucapan bi ijah terasa menyakitkan ditelingaku dan seolah olah bi ijah menganggap istriku wanita murahan yang siap mau di apakan saja, miris sangat miris aku mendengar ucapan bi ijah namun aku tak berdaya sungguh tak berdaya untuk bisa membantu istriku yang hendak dinodai oleh Bowo.

Kulihat dengan jelas, Bowo telah menjejalkan penis besarnya itu membelah celah vagina sempit milik istriku dan kulihat kepala penis besar milik Bowo sudah terbenam didalam vagina milik istriku dan tiba tiba aku mendengar istriku menjerit kesakitan.

“Aduuuh zzaaaakiiit lepaskan Zakiiiit ampuuuun” Rontaan menyayat hati dari mulut istriku dan aku tak tega mendengarnya namun aku lagi lagi tak bisa berbuat apa apa hanya bisa diam mendengar lolongan jerit kesakitan istriku.

“Dah nak ayo tekan yang keras nak biar robek tempeknya nyonya” Ucap bi Ijah ke anaknya dan bi Ijah benar benar tak punya rasa kasihan ke istriku yang mana istriku masih menjerit jerit kesakitan tapi bukannya memberi jeda ke istriku rasa sakit divagina istriku mereda malah bi Ijah menyuruh anaknya segera menekan penis besar Bowo lebih dalam kedalam vagina istriku.

“Zaaaakiiiit ampuuuun Zakiiiit, lepaskan zakiiiit” Ronta istriku tiba tiba dan kulihat ternyata Bowo telah menancapkan penis besarnya hingga 3/4 batang kontonya itu amblas kedalam vagina milik istriku. dan istriku kudengar terus meronta, melonglong kesakitan dan berharap Bowo menyabut penis besarnya itu tapi Bowo rupanya tak mengindahkan permintaan istriku malah Bowo dengan sekuat tenaga menyodokan penis besarnya itu hingga amblas seluruhnya kedalam vagina istriku dan kembali istriku menjerit kesakitan.

“Ampuuuun Zakiiiit, lepas aku mohon lepas, zakiit hik hik hik ampun hik hik hik” Jerit kesakitan istriku menyanyat hatiku membuat hatiku terasa pedih mendengarnya, dan aku tau istriku mengalami kesakitan yang hebat di vaginanya karena istriku terus menerus mengeluh kesakitan dan aku tak menyangka kalo penis besar milik Bowo bakal membuat istriku kesakitan seperti itu padahal vagina istriku sudah tak perawan lagi dan bahkan pernah dibuat untuk melahirkan anakku Raka dan aku ingat waktu dulu saat istriku aku perawani tak sesakit itu tapi ini istriku begitu kesakitan vaginanya diterjang kontol besar milik Bowo dan aku akui penis Bowo sangat besar membuatku minder seminder mindernya.

“Ayo nak genjot nak biar tempek Nyonya melar semelar melarnya biar penis imut tuan hanya bikin geli istrinya nak” Ucap bi Ijah dan aku merasa terhina olehnya. ya bi ijah menghinaku dengan mengatakan kalo penisku imut dan bagiku itu hinaan yang luar biasa bagiku namun aku juga sadar kalo dibandingkan sama punya Bowo penisku emang imut dan kuakui itu.

Kulihat Bowo memompa vagina istriku sangat cepat seolah olah Bowo ingin membuat vagina istriku longgar selonggarnya dan aku kembali mendengar istriku menjerit jerit kesakitan namun Bowo tak mengindahkan derita yang dialami istriku malah Bowo semakin mempercepat pompaannya keliang vagina istriku, dan Bowo semakin beringas mengobrak abrik liang vagina istriku.

Hampir 5 menit Bowo dengan brutal menggejot vagina istriku dan aku mendengar istriku mulai mendesah desah dan tiba tiba aku tersentak saat mendengar longlongan istriku dan aku tau istriku mencapai klimaksnya.

“Ooohhh aku keluarrr aaaaggggrrrhhhh” Desah istriku dan tubuh istriku kelonjotan, tubuhnya meliuk liuk seiring orgasmenya meledak. dan membuatku semakin minder ke Bowo karena aku tak bisa membuat istriku meraih klimaks.

“Bagaimana Nyonya enakan kontol Bowo” Ucap Bowo keistriku sambil kedua tangannya meremas remas payudara istriku dan penis Bowo tak nampak memompa vagina istriku, mungkin Bowo memberi rehat ke istriku tuk menikmati orgasme yang diraihnya itu.

“Iya hah hah hah” Jawab Istriku sambil terengah engah nafasnya.

“Kalo jawab yang jelas iya apa” Ucap bi Ijah menimpali sambil meremas kuat kuat payudara istriku membuat istriku kesakitan.

“Ampuun zakkiit, iya penis Bowo enak bik, sudah zakkiit bik” Iba istriku saat payudaranya masih saja diremas kuat kuat sama bi Ijah.

“Penis itu milik suami mu kalo kontol milik Bowo, ayo bilang lagi yang bener lonte” Ucap bi Ijah yang tak lagi meremas payudara istriku dan saat aku mendengar bi Ijah ngatain istriku lonte membuatku emosi dan aku ingin melabraknya tapi lagi lagi aku tak mampu melakukannya dan hanya bisa diam saat istriku dihina oleh bi Ijah.

“Iya ko ko kontol Bowo enak bik tapi saya bukan lonte bik” Jawab istriku dan aku mendengarnya jadi terkejut karena istriku yang alim itu telah berkata jorok untuk pertama kalinya.

“Bener nyonya bukan lonte sekarang” Ucap Bowo yang kini mulai memompa penis besarnya itu secara perlahan lahan.

“Uuhhh, saya bukan lonte saya majikanmu Wo” Ucap istriku.

“Belum mau ngaku ternyata tapi gapapa Bowo akan buat Nyonya jadi lontenya Bowo” Ucap Bowo sambil menggejot vagina istriku dengan brutal, dan lagi lagi Bowo mengobrak abrik vagina istriku sebrutal mungkin membuat istriku kembali menjerit jerit kesakitan.

“Zakiit ampun hik hik ampun zakiit” Jerit kesakitan istriku sambil memohon mohon ampun ke Bowo tapi lagi lagi Bowo tak mengindahkan permohonan istriku malah Bowo semakin brutal menggenjot penis besarnya itu mengobrak abrik vagina istriku dan membuat istriku meronta ronta sejadi jadinya, dan tangisan istriku semakin keras terdengar membuatku jadi iba karenanya namun aku hanya bisa diam tak berkutik melihat penderitaan istriku, ohh aku suami lemah yang tak berdaya akan penderitaan istriku.

Bermenit menit sudah Bowo menggejot istriku dengan brutal membuat istriku tak lagi menjerit kesakitan dan yang terdengar desahan desahan nikmat dari bibirnya. dan tiba tiba kulihat istriku tubuhnya terlonjak lonjak, meliuk liuk dan longlongan kenikmatan kembali terdengar dan ternyata istriku orgasme kedua kalinya.

“uuuhhhh keluar aku keluarr aaagggrrhhh” Jerit kenikmatan istriku kedua kalinya dan kulihat istriku lunglai seakan tak punya tenaga lagi sedangkan Bowo masih menggejot begitu brutal dan tak memberikan istriku waktu menikmati orgasmenya.

“Ayo nak hajar terus tempek Nyonya nak biar melar tempek Nyonya nak” Ucap bi Ijah menyemangati Bowo anaknya dan Bowo semakin brutal mengoyak oyak vagina istriku dan tak lama kemudian…

“Bowo keluar Bowo hamili kamu Nyonya terima pejuh Bowo nyonya aaggrrhh” Erang Bowo sambil menghentak keras penisnya kedalam vagina istriku.

“Jangan didalam aihhh aaarggghhhh” Ucap istriku disertai jerit kenikmatan dan ternyata istriku meraih orgasmenya 3 kalinya membuat istriku begitu keletihan. Lalu kulihat Bowo menyabut penis besarnya dari dalam vagina istriku dan kulihat penis Bowo masih tegak membuatku tak percaya. Sungguh gila penis Bowo padahal sudah ngencrot tapi tak membuat penisnya lemas, memang menakjubkan penis Bowo dan membuatku semakin minder saja.

Dan lagi lagi kulihat Bowo kembali memasukan penis besarnya itu kedalam vagina istriku sementara istriku sudah lemah tak berdaya membuatnya hanya bisa pasrah vagina miliknya kembali dikoyak koyak oleh penis Bowo yang besar itu, Sementara aku yang melihatnya merasa kasihan ke istriku tapi aku tak bisa berbuat apa apa.

Sudah sejam aku berada didalam gudang dan aku penasaran apakah Bowo kembali menggauli istriku dan aku tak mau penasaran akhirnya aku mengintip lagi dan deg aku begitu kaget saat melihat Bowo kembali menggauli istriku dan lebih kagetnya lagi istriku tak lagi terikat dan posisi istriku lagi menungging posisi yang tak pernah sekalipun istriku praktek kan saat kami lagi bersetubuh tapi saat ini kala itu istriku mau maunya berposisi seperti itu digauli sama Bowo pembantunya itu.

“Bi ijah aku keluarrr aggghhh” Lenguh istriku menjemput orgasmenya. Sementara Bowo masih membombandir anus istriku.

“gimana enakkan Nyonya” Ucap Bi Ijah sambil menyabut jemarinya dari dalam vagina istriku lalu bi Ijah menjejalkan 3 jemarinya itu kedalam mulut istriku dan anehnya istriku tak menolaknya dan bahkan kulihat istriku nampak menghisap hisap jemari bik Ijah dan aku melihat itu semua jadi kaget dan tak menyangka kalo istriku jadi sebinal itu.

“Iya enak bik” Ucap istriku saat bi Ijah menyabut 3 jemarinya dari mulut istriku.

“Sekarang Nyonya bukan lagi majikan kita tapi jadi budak juga lontenya kita, iyakan nyonya” Ucap bi Ijah membuatku tersentak mendengarnya.

“Iya aku budak kalian” Ucap istriku membuatku seperti ter iris iris mendengar pengakuannya. dan kulihat Bowo mengeluarkan kontolnya dari anus istriku dan beralih menghujam ke vagina istriku dan lagi lagi Bowo kembali mengoyak oyak vagina istriku dengan cepat dan brutal dan tak berselang lama Bowo sama istriku meraih Orgasme.

“Nak ibuk mau makan kamu terusin deh ngentu Nyonya buat tempek anus nyonya melar semelarnya ya nak” Ucap bi Ijah sambil melangkah membuatku cepat cepat kembali ke gudang agar tidak ketauan sama bi Ijah.

Aku kembali ke gudang sambil menangis meratapi kelemahanku yang tak bisa menjaga kesucian istriku hingga aku kecapek an dan aku pun tertidur didalam gudang.

Aku tak tau berapa lama aku tidur didalam gudang dan saat bangun tau tau kulihat di jam tanganku sudah menunjukan pukul 4 sore. Akhirnya aku keluar dari gudang dan mengendap endap menuju pintu utama, Lalu aku memencet bel dan tak berapa lama pintu terbuka dan kulihat bi Ijah yang membuka pintu. Setelah berbasa basi sebentar sama bi Ijah lalu aku menuju kekamar dan kulihat istriku lagi tidur terlelap tapi istriku tidak dalam keadaan telanjang bulat melainkan memakai gamisnya.

Perlahan lahan kudekati istriku, lalu ku coba bangunkan istriku sambil menggoyang goyangkan tubuhnya namun istriku tak terbangun, mungkin istriku kelelahan akibat digempur sama Bowo, dan aku pun jadi penasaran akan bentuk vagina istriku setelah digempur habis habisan sama Bowo, lalu dengan perlahan lahan kusingkap rok gamis istriku namun sayang aku kesusahan menyingkapnya gara gara ke tindih sama kaki istriku, lalu kuangkat kaki istriku perlahan lahan dan anehnya istriku tak bangun mungkin istriku sangat letih sampe sampe kuangkat kakinya tak membuatnya terbangun, biasanya kesenggol sedikit saja istriku pasti terbangun.

Setelah kaki istriku kuangkat lalu kusibakkan rok gamis istriku ke atas dan betapa kagetnya aku ternyata istriku tak memakai cd dan kulihat vagina istriku nampak gundul tak ada sehelai rambutpun di vagina istriku padahal dulu aku pernah meminta istriku menyukur gundul rambut kemaluannya tapi istriku menolak keinginanku tapi kali ini sungguh miris melihatnya bahwa rambutnya kemaluannya sudah habis tercukur dan yang membuatku bertambah kaget lagi kulihat vagina istriku nampak melar dan menganga dan tak hanya vagina istriku, lubang anusnya pun nampak menganga membuat hatiku terasa sakit melihatnya.

“eh Papah dah pulang, lo papah mau ngapain kok buka celana pah” Ucap istriku.

“Barusan mah, eh ini papah pengen mah” ucapku yang kini sudah duduk di bawah selangkangan istriku yang terbuka lebar lebar itu.

“Oh pengen, tapi papah pake kondom ya” Ucap istriku.

“Lo kok pake kondom mah” Protesku.

“Mulai hari ini papah pake kondom kalo nggak jangan harap papah bisa menyetubuhi mamah, dan jangan protes” Ucap istriku membuatku terkejut kala itu.

“Ya deh pake kondom tapi kondomnya mana mah kan papah tak punya mah” Ucapku mengalah daripada tidak dikasih jatah mending mengalah dan soal kondom memang selama aku tak pernah memakainya jadi tak punya kondom.

“Tuh dimeja” Ucap istriku dan kulihat dimeja rias istriku ada kondom, ah sial berarti Bowo dan bi ijah dah mempersiapkan semua. Lalu kuambil kondom itu lalu memakainya, setelah kondom terpasang di penisku kemudian kutindih istriku dan slep penisku begitu sangat mudah masuk ke liang vagina yang menganga milik istriku lalu aku menggejot penisku dengan cepat ke vagina istriku dan anehnya istriku tak nampak mendesah desah hanya diam tanpa ekpresi apapun.

“Mah kok vaginamu longgar sih mah” Ucapku disela kontolku menggepur liang vagina menganga milik istriku.

“Pah penismu terlalu mungil pah jadi vagina mamah terlalu longgar di pake penismu pah, dah papah tak usah protes genjot saja vagina mamah” Hina istriku dan aku mendengarnya hanya bisa diam tanpa mampu memprotesnya lagi dan kupercepat pompaanku dan tiba tiba crot crot crot spermaku tumpah ruang didalam kondom.

“Uuuuhhhh” lenguhku dan tubuhku ambruk menimpa istriku.

“Dah kecil mungil cepet crooot lagi, papah payah” Ledek istriku sambil menggulingkan tubuhku kesamping tubuhnya dan aku hanya bisa menangis didalam hati saat mendengar ledekan dari istriku. dan terlalu lelahnya akupun tertidur.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu