1 November 2020
Penulis —  viidii

Semua Karena Nafsu Bagian Ketiga

Beberapa hari kemudian Bu Intan langsung menyuruh pembantunya pulang kampung beberapa hari ketika suaminya, Pak Suriono Rusmanto, mengatakan akan mengikuti Diklat selama seminggu di Jakarta.

Sayang besok siang jam 12 ke rumah iya, demikianlah pesan singkat Bu Intan pada Robby.

Emang bapak kemana, Bu, tanya Robby dengan dada bergetar.

Barusan berangkat ke Jakarta. Bapak ngikutin Diklat seminggu di sana, sms Bu Intan.

Oh Iya Bu Intan sayang. Aku kangen Bu,

Mmuuah, balas Bu Intan.

Ohhhmmuuaahhhmmmuuaahhh., demikianlah Robby semakin memanaskan suasana birahi wanita paruh baya itu.

Esoknya dengan motor Tiger2000 miliknya, Robby memasuki gerbang rumah Bu Intan. Siang itu suasana sekitar rumah Bu Intan memang sepi. Di balik pintu yang terbuka sedikit itu, Robby bisa melihat Bu Intan sedang menunggunya masuk. Bu Intan memakai celana sangat pendek yang begitu ketat. Bahkan gundukan memek Bu Intan tercetak dengan jelas karena celana pendek tersebut terbuat dari bahan katun tipis.

Bu Intan dengan lenggok gemulai penuh birahi menyambut masuknya anak muda itu. Ia langsung meraih pinggang Robby dan merapatkan tubuh sintalnya ke tubuh pemuda itu. Bu Intan dengan gaya manja menengadah memandang wajah Robby. Bu Intan meraih tangan Robby lalu melingkarkan tangan tersebut agar merangkul pinggulnya.

Ga kemana-mana kan hari ini? tanya Bu Intan manja.

Nggak Bu, jawab Robby dengan suara parau. Ia belum menguasai keadaan itu, akan tetapi telapak tangannya mengusapi pinggul Bu Intan.

Mereka beriringan berjalan, dan kaki Bu Intan sepenuhnya menuntun langkah-langkah mereka dalam ruangan itu. Bu Intan lalu menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu kamar yang terbuka. Ia memutar lalu menghadap Robby. Robby dengan lugas mengikuti setiap bahasa tubuh Bu Intan. Bu Intan memeluk tubuh Robby dan menyandarkan beban tubuhnya pada pemuda itu.

Muuahh, Bu Intan meruncingkan bibirnya dan mengecup manja ke arah mulut pemuda itu, tanpa menyentuh mulut itu. Dan detik itulah Robby mengambil alih suasana. Robby langsung mengetatkan remasannya pada pinggang Bu Intan. Lalu dengan tatapan nanar Robby membuka mulut. Dengan penuh gelora birahi, Bu Intan membuka memejamkan mata dan secercah bibirnya.

Robby langsung mengulum bibir Bu Intan dengan sepenuh nafsunya. Bu Intan menyambut lumatan mulut Robby dengan megeluarkan lidahnya. Bu Intan dapat merasakan nafsu yang panas pada mulut, bibir, dan lidah pemuda itu. Dan dengan geliat bibir dan lidah yang sama panasnya Bu Intan menyambut semua itu sepenuh raganya.

Ngmmmahhhmmccppppphhhh.. nngghhh, mereka sama-sama mendesahkan hal yang sama ketika mulut mereka sejenak terlepas untuk mengambil nafas. Tapi hanya sejenak, karena mulut mereka kembali berpagut dan saling melahap. Bu Intan memutar kepalnya agar mulutnya bisa mendapatkan posisi yang pas untuk memaguti dan mengemuti semua bibir Robby.

Mmmmcccpppahhhmmccppphh. mmmcccppphhhmmmhhhcccppphhhnngggmmmcccpppmmmhhh, Bu Intan begitu menguasai aksi ciuman itu. Ia meruncingkan bibirnya dan mengecupi bibir Robby berkali-kali.

Lalu tangan kanan Robby bergerak ke atas. Ia menempatkan telapaknya di gundukan buah dada Bu Intan lalu perkahan meremasi buah dada itu. Robby begitu bernafsu ketika telapak tangannya bertemu dada yang sangat besar. Ia sadar buah dada Bu Intan memang besar. Dan masih padat. Walau terhalang kemeja, akan tetapi Robby betul-betul merasa puas meremasi dada itu.

Nnnggmmmmhhhhssshhh, Bu Intan langsung mendengus ketika merasa dadanya diremas perlahan. Ia makin mengetatkan rangkulannya di leher Robby. Bu intan mengecap-ecapakan mulutnya di mulut Robby. Ia mencipoki bibir pemuda itu penuh nafsu. Kadang lidahnya terjulur keluar untuk menjilati mulut Robby.

Ohhh, Bu Intan sejenak menengadah akibat nikmatnya remasan-remasan Robby di buah dadanya. Lalu sejurus kemudian ia kembali memaguti bibir Robby. Nnngggmmmmccccpppsshhh, Bu Intan mendesah penuh birahi. Kali ini ia menarik tubuh Robby memasuki kamar yang terbuka. Dengan tubuh masih saling menempel ketat dan bibir saling pagut, Robby mendorong daun pintu untuk menutup.

Hayal liar Robby benar-benar jadi nyata. Kini ia duduk di ranjang, sementara itu Bu Intan berdiri di antara kedua pahanya yang terbuka. Robby langsung mengarahkan mulutnya ke perut Bu Intan. Ia menyibakkan kemeja longgar itu untuk melihat padat dan mulusnya perut Bu Intan. Robby mencucupi, menciumi, dan menjilati seluruh perut Bu Intan.

Bu Intan benar-benar merasa dimanjakan dan dibutuhkan oleh aksi Robby. Ia kadang menggelinjang saat mulut Robby menelusuri perutnya dan pinggulnya. Kadang ia kegelian. Mata Bu Intan terpaku pada seluruh aksi Robby itu. Tangan Bu Intan meremas rambut Robby, dan kadang Bu Intan mendesakkan pinggulnya ke tubuh Robby.

Mengetahui kenakalan syahwat Bu Intan itu, Robby makin liar menciumi dan menjilati perut dan pinggul Bu Intan. Robby lalu membalik tubuh Bu Intan dan melancarkan pagutan bibirnya di punggung Bu Intan. Bu Intan seketika menggelinjang.

Nnnggghhhh. mmmhh., Bu Intan mendesah.

Ngggccppp. mmmmccppphhhh, Robby memuaskan hayal birahinya makain liar.

Robby lalu menggerakkan tangan kanannya lalu menggapai batang paha Bu Intan yang kenyal dan padat itu. Robby merabai dan meremasi pangkal paha yang mulus itu. Bu Intan mendesir, ketika rabaan tangan Robby yang bergerak dari bawah ke atas sepanjang batang pahanya kadang secara nakal berhenti persis di selangkangannya.

Nnngggkkhhhhhhhh., Bu Intan hanya mendesis.

Aksi kedua insan berbeda usia itu bagaikan sebuah gerakan lambat. Mereka nampaknya benar-benar menikmati setiap detik persentuhan itu.

Robby benar-benar memuaskan birahinya. Ia membolak-balik tubuh Bu Intan yang sedang berdiri itu dengan menjilati sepanjang pertemuan celana pendek ketat Bu Intan dan kulit pinggulnya. Wangi tubuh Bu Intan semakin merasuki syahwat Robby. Tangan kirinya perlahan membuka kancing kemeja Bu Intan. Bu Intan membantu, dan kini Bu Intan telah telanjang tubuhnya di bagia atas.

Nafsu seks Robby benar-benar meningkat.

Nggmmhhaahhhh. mmcccppphhhmmmhhhccppp, Robby terus menciumi dan menjilati kulit mulus Bu Intan. Tangan Robby lalu bergerak lagi sambil menciumi pinggul Bu Intan. Robby menari celana pendek Bu Intan perlahan. Mulut Robby langsung menyergap setiap kulit terbuka ketika celana pendek Bu Intan mulai turun.

Nggghhh. oohhhhmmmcccppphhh. mmccpphhhooohh Bu. mmmhhhh mmmhhhohhh Bu mmmmcccppphhh mmmccpphh, Robby mendengus manakala akhirnya ia kini melihat celana dalam Bu Intan yang berwarna hitam. Robby langsung membuka mulut lalu memagut pinggul padat Bu Intan persisi di pertemuan celana dalam itu dengan kulit pinggul Bu Intan.

Mmmhhhmmhhhnnngghhh., Bu Intan mendesah-desah. Wajahnya tertunduk menyaksikan semua perbuatan anak muda itu di sekitar pinggul dan selangkanagnnya. Dan Bu Intan bisa melihat kulit mulusnya di sekitar pinggul kini telah dihiasi cupangan-cupangan merah. Rabaan dan remasan Robby di pahanya membuatnya nanar, ia mendesakkan pinggulnya ke tubuh pemuda itu sambil kedua tangannya meremasi secara ketat rambut hitam Robby.

Robby perlahan membuka retsleting celananya. Ia secara cepat melepaskan celana jeansnya. Kini mereka hanya ditutupi celana dalam dan beha. Nafsu seks di antara mereka makin bergelora.

Bu Intan lalu bergerak. Ia mengangkat kaki kanannya ke sisi tempat tidur. Robby menyambut kaki itu, lalu Robby meraih kedua pangkal paha Bu Intan. Bu Intan akhirnya duduk dalam pangkuan Robby. Bu Intan mengangkat satu lagi kakinya, dan ia kini duduk mengangkangi Robby. Mereka saling peluk dengan ketat.

Nnngggmmmhhhcccppphhh., begitulah bunyi pertemuan mulut mereka. Dengan mata terpejam Bu Intan dan Robby saling memagut dan melumat. Lidah mereka meliuk-liuk member kepuasan pada hayal masing-masing.

Mmmmcccppppmmmuuuhhmmccppphh, bunyi cipokan dan jilatan mengiringi ketatnya aksi kedua insan itu. Bu Intan merasakan memeknya bertemu dengan gumpalan daging yang hangat dan besar. Bu Intan menggerakkan pinggulnya menggesiki kontol Robby dengan memeknya. Walaupun mereka masing memakai celana dalam, gesekan-gesekan antara kontol dan memek itu begitu membuai nafsu.

Mulut mereka kadang terlepas, lalu melekat lagi seakan hendak mencari sesuatu di mulut yang lain. Bu Intan memutar-mutarkan kepala untuk mendapatkan posisi yang enak melumat bibir Robby. Tangan Robby merabai dan meremasi seluruh tubuh Bu Intan. Bu Intan benar-benar terbakar nafsu.

Nnngghhhooohhh sayangmmmhhhhoohhhh, akhirnya Bu Intan mendesah. Ia menengadah menikmati semua itu. Pada saat itulah Robby membuka mulut menciumi batang leher Bu Intan. Dengan bernafsu ia menjilati dan mengecupi leher Bu Intan. Tangannnya lalu bergerak menurunkan tali beha dari pundak Bu Intan. Lalu mulutnya menggilir kulit pundak Bu Intan yang mulus itu.

Oooo Bu Intan.. hhhmmmcccppphh, Robby mendengus lalu mulutnya mencaplok tetek Bu Intan. Mulut Robby langsung mengisap ujung tetek itu.

Ohhhh sayang, Bu Intan mendesah manakala mulut Robby mencaplok buah dadaya. Ohhh sayanghisap sayang.. ohhh sayangisap susu ibu sayangoohhh Robby sayangohhh, Bu Intan mengerang.

Mmmmccppphhhmmmcpphh, Robby benar-benar memuaskan dirinya dengan mengecupi dan menjilat susu Bu Intan. Ia mengemut dan mengisap. Kedua bukit susu Bu Intan memerah dihisapi Robby. Kadang puting itu ia hisap dengan kuat, membuat Bu Intan menjerit-jerit. Mulut Bu Intan lalu terbuka dan ia mencium kuping Robby dan mendesahkan nafsunya di kuping itu.

Oooohhh sayang.. ia gitu sayangohh hisap sayangemut ujungnya sayang. aaaahhhoohhh Robbyohhhh sayanghisap sayanagohhhh sayang hisap susuku.. ohhhohhhh Robby kamu suka susuku sayangmmmhhhhmmghhhh.. oohhh Robby.

Robby mengemut puting susu Bu Intan, ia menariknya lalu melepasnya. Ia mengemut lagi, menarik puting susu itu, lalu melepasnya. Robby berulang kali melakukan hal itu di tetek kiri-kanan Bu Intan. Bu Intan menyaksikan semua perlakuan itu. Ia begitu merasa dicintai, dikagumi, dan dibutuhkan. Bu Intan meremasi rambut Robby.

Selangkangan mereka betul-betul menempel sangat erat. Bu Intan ingin Robby tahu bahwa ia benar-benar menginginkan pemuda itu. Di telinga Robby, Bu Intan membisikkan bahwa ia suka dengan Robby. Selagi mulutnya menjilat, mengisap, dan mengemuti susu yang besar itu, Robby mendengar semua bisikan penuh nafsu Bu Intan.

Mmmmhhhhmmmhh.. ooohhohhh Robbyohhh sayang enaknya susuku dihisapin gituaahh isapin tetek ibu sayangkamu suka tetek ibu kan sayang.. jilatin susu ibu sayangmmmhhhooohhhh.. iyah gituh sayang.. oohhh. ohh jilatin sayangohh sayang enaknyaohhh hisapin susukuohh sayang, kamu daru dulu pengen sama tetek ibu kan sayang..

ohhh Robbydari dulu kamu sering bayangin tetek ibu kanohh Robby, ibu juga dari dulu pengen begini sama kamu Robby.. oohhh dari dulu ibu juga pengen tetek ibu dihisapin sama kamu sayang.. ohh Robby, susu ibu besar yah.. kamu suka susu ibu yang besar ini kan sayangohh sayang dari dulu kamu sering membayangkan susu ibu yang besar ini kanohh sayang emut putingnya sayang..

yahyahh.. gitu sayangoohh enaknya sayang. oohhh sayang enaknya susuku dihisap seperti ituohhh sedot sayang.. ohh sedot tetek ibu sayang.. ohhhooohhh Robby enaknya.. ohh sayangemut yang kuat sayangohh enaknya.. ohhh sayangohh enaknya susuku dihisapin gitu. ohhh cupangin semua sayang.. ohh.. sayangohh Robby cupangin tetek ibu sayang..

Robby begitu bergelora mendengar desah nafsu ibu setengah baya itu. Ia mencupangi seluruh permukaan susu Bu Intan yang besar itu. Tangannya meremas pangkal tetek Bu Intan dan mulutnya melekati ujung susu besar itu. Ia terpejam melakukan itu semua. Ia begitu menikmati penyaluran nafsu seksnya yang telah lama ia dambakan terhadap wanita paruh baya itu.

Getaran nafsu yang luar biasa membuat Bu Intan akhirnya mendesakkan tubuhnya. Tubuh Robby terdorong menimpa kasur empuk itu. Robby terlentang. Bu Intan merangkak mengarahkan kedua susunya untuk kembali dijilati Robby. Dari bawah mulut Robby menyedoti dengan kuat puting susu itu. Kedua tangannya meremasi susu besar itu.

Bu Intan merasa puting susunya begitu membengkak karena nafsu. Dan hisapan dan emutan mulut Robby membuat puting itu memerah. Bu Intan merasakan memeknya sangat gatal dan basah. Bu Intan saat itu merasa sangat ingin segera dientoti oleh pemuda itu. Ia begitu menginginkan anak muda itu segera menggaulinya.

Sayang, ke tengah sayang, ujar Bu Intan. Dan Robby segera bergerak ke tengah. Kini Robby telentang di tengah-tengah ranjang. Kepalanya menyandar pada bantal di ujung kepala kasur itu. Bu Intan mendekatinya sambil merangkak. Lalu ketika sampai di sisi kiri tubuh Robby, Bu Intan menunduk lalu melumat mulut Robby penuh nafsu, hanya sejenak.

Bu Intan lalu berdiri pada lutunya, tangannya lalu bergerak ke selangkangan Robby. Bu Intan melepas celana dalam Robby. Robby begitu terpana dengan aksi ibu setengah baya itu. Tangan kanan Bu Intan lalu meraih kontol Robby. Mata Bu Intan melekat pada kontol itu. Bu Intan meremas kontol Robby dengan gemas, lalu bu Intan pun mengocok kontol Robby.

Bu Intan yang bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam itu mengocoki kontol Robby penuh perasaan. Kemudian Bu Intan merebahkan tubuhnya merapat di sisi Robby, tangan kanannya masih mengocok kontol anak-muda itu. Kini mulut Bu Intan bergerak menciumi perut Robby. Bu Intan menunduk mencucupi, menjilati, dan memaguti kulit Robby mulai dari perut sampai dada.

Ohhh buoohh enaknya bu ohhnnngggghhhooohhhh enaknya kontolku dikocokin gitu buooohhhooohhh sayangooohhh Bu Intanooohh Bu Intan sayang. ooohhh kocok yang enak bu ohhh. nnnggghhhhssshhhaaaahhhhhssshhhhhhsssaaahhhh. oooh Bu Intan oohh oooohhh hisap putingku bu oohh. ooohhhssshhh iyahhhhhhssshhh ooohhh yahhh jilatin buooohhh enaknya, Robby mendengus-dengus menahan nikmatnya jilatan dan emutan Bu Intan di putingnya, terutama kocokon tangan Bu Intan dikontolnya.

Robby menggeliat menyaksikan semua aksi Bu Intan. Sementara Bu Intan semakin bernafsu mengemuti dan menciumi puting Robby, hal yang sama sekali belum pernah ia lakukan terhadap suaminya. Apalagi mendengar erangan penuh nafsu anak muda itu membuatnya makin suka. Bu Intan merasakan betapa batang kontol Robby yang dikocokinnya itu semakin kaku, semakain besar dan berdenyut.

Bu Intan menggesek seluruh tubuhnya ke tubuh Robby. Ia semakin merapatkan tubuhnya. Syahwat Bu Intan semakin liar. Ia mengemut puting serta mengocoki kontol Robby dengan getaran tubuh yang panas.

Ooohhhhh Bu Intan ooohhhhhssshhhhss, Robby makin mengerang saking menahan nafsunya. Mendengar itu, Bu Intan menyudahi emutannya di puting Robby. Tetapi tangannya tetap memegangi kontol Robby. Bu Intan mengangkat wajahnya. Ia tersenyum mesum pada Robby, matanya berkilat penuh birahi. Masih dalam keadaan berbaring di sisi Robby serta tangan yang meremasi kontol, mulut Bu Intan mendekati mulut Robby.

Bu Intan membuka mulut lalu ia menciumi bibir Robby dan melumatnya. Robby balas mengeluarkan lidah dan menyedot lidah Bu Intan. Tetapi hanya sebentar, karena Bu Intan menarik mulutnya. Mulut Robby terbuka, mulut Bu Intan kembali mendekat. Mereka berciuman titpis saja, lalu Bu Intan menarik lagi bibirnya.

Nnngggmmhhhhh enak sayang? tanya Bu Intan.

Ohh iya Bu. Enak Bu… balas Robby.

Ohhh sayang besarnya kontolmu ini. Ohh Robby sayang, Bu Intan memejamkan mata dan memagut mulut Robby.

Ohh enak banget Bu kontolku dikocokin gitu, ujar Robby ketika bibir mereka kembali lepas.

Bu Intan mendekatkan wajahnya semakin dekat, bibir dan hidung mereka bersentuhan tipis. Mereka saling pandang penuh nakal.

Kamu dah lama pengen main sama ibu kan? tanya Bu Intan.

Ohhh iya Bu Intan, jawab Robby.

Ibu tahu kamu sering ngeliatin ibu dengan nafsu, ujar Bu Intan. Ibu tahu kamu sering curi pandang susu ibu kan? Kamu dari dulu pengen begini sama ibu kan sayangnnngggmmmhhhh.., ucap Bu Intan sambil memagut bibir Robby. Robby membalas dan kali ini ia tangannya bergerak. Ia meraih kepala pipi Bu Intan lalu menahan gerakan Bu Intan dan dengan begitu Robby secara rakus menjilati dan menciumi mulut wanita paruh baya itu.

Oooo sayangkontolmu panjang sayangkontolmu keras banget Robbyohhh Robby ibu suka sama kontiolmu yang besar dan panjangoooohhh Robby ibu udah gatel banget sayangohh Robby sayang entotin ibu sekarang, Bu Intan menggeliat-geliat sambil menciumi bibir Robby. Ia lalu mendekap pipi Robby dan memberi isyarat agar Robby bangkit.

Robby paham. Ia langsung bangkit dan kini Bu Intanlah yang telentang di kasur. Robby dengan tidak sabar bergerak ke selengakangan Bu Intan. Ia membuka paha Bu Intan, lalu menempatkan tubuhnya di antara paha yang terbuka itu. Ia memandangi celana dalam Bu Intan yang sudah basah. Ohhh memek ini busung banget, pikir Robby.

Bu Intan melihat Robby menunduk dan kemudian ia merasakan celana dalamnya diciumi. Robby memang dengan bernafsu langsung menciumi celana dalam Bu Intan yang sangat merangsang dalam pandangannya itu. Robby membuka mulutnya melahap celana dalam itu.

Bu Intan menaikkan pantatnya menyambut mulut Robby, Ooooohhhh sayangooohhh Robby buka celana dalam ibu sekarang sayang.. oohhh sayang ibu pengen ngentot sekarang sayangooohhhibu udah sange banget sayang oohhh Robby entoti ibu sekarangnnhhhhnnnngggggssshhhhoohhh sayang entoti ibu sekarang, Bu Intan menggeliat-geliat dan menaikkan pinggul menggeseki mulut Robby.

Robby yang memang sudah sangat bernafsu langsung membuka celana dalam Bu Intan. Dan ketika akhirnya celana dalam itu terbuka Robby bisa melihat lebatnya jembut Bu Intan. Memek Bu Intan yang montok membusung semakin merangsang Robby dengan adanya jembut yang lebat itu.

Oooohhhh Bu Intan lebatnya jembutmu ohhh bu, ucap Robby lalu menunduk lagi dan menciumi memek Bu Intan.

Ssssshhhhhhhnnnggggssshhh., Bu Intan langsung mendesis bagai kucing ketika merasa kulit memeknya yang sensitif disentuh lidah Robby.

Robby bergerak lagi menciumi pangkal paha bagian dalam Bu Intan. Ia mencupangui paha itu sampai memerah. Oooohhh Bu Intan memekmu tebal buohhh Bu Intanohhh Bu Intan memekmu montok banget Bu.. ohhhssmmmmhhhhh, kembali Robby menjilati memek itu.

Nnnnngggssshhhhhaaahhhhsshhh. aaahhh sayang entotin ibu sekarang sayangooohhhhhssshhhh., Bu Intan kembali menggeliat mengangkat pinggulnya menyambut mulut Robby. Bu Intan merasakan lidah anak muda itu menjulur memasuki lobang memeknya. Ia merasakan mulut pemuda itu menciumi bibir memeknya yang sangat basah.

Akhirnya Robby menyudahi ciumannya di memek Bu Intan. Ia menempatkan posisi, lalu tangannya bergerak memegang kontolnya. Robby mengocok kontolnya sebentar, lalu kemudian ia mulai mengarahkan kepala kontolnya yang besar ke lobang memek Bu Intan. Robby mendorong sedikit dan ujung kontol itupun masuk sedikit ke lobang memek Bu Intan.

Bu Intan merasakan betapa kepala kontol yang besar itu mulai masuk sedikit ke lobang memeknya. Ia merasakan betapa kontol itu tegang dan besar. Bu Intan langsung menggerakkan kaki menjepit paha Robby. Ia merangkul bahu anak muda itu. Bu Intan memandang betapa warna birahi tergambar di wajah pemuda itu.

Oooooohhhhhsshhhhnnggghhhhmmmssshhh Robby ooohhhhssshhh, desahan Bu Intan begitu merangsang. Ia memejamkan mata menikmati kocokan kontol anak muda itu. Nnnnnggggsshhh sayangoohhh enaknya sayangooohhhh sayang oooohhhssss besarnya kontolmu sayang ooohhoohhh tekan lagi sayang.. oohhh masukin terus kontolmu sayangooohhh sayang oooohhh Robby entoti lobang memek ibu ooo.

Oooohhh Bu Intan ohhhh enaknya ngentot sama Bu Intanoooh Bu Intan sayang ooohhhssshhssmmmhhh, Robby begitu bernafsu menggeluti dan mengocoki lobang memek ibu setengah baya itu dengan kepala kontolnya. Lalu Robby kembali menggerakkan pinggulnya mendorong. Robby menekan lalu kontolnya yang besar dan panjang itupun masuk semua.

Bu Intan langsung membuka mata. Ia merasakan besarnya kontol pemuda itu. Bu Intan begitu terangsang dengan panjangnya kontol itu serta tegangnya batang kontol itu. Ia melihat Robby terpejam. Bu Intan lalu menciumi mulut Robby lalu berbisik di telinga Robby, Ooooohhhh sayang besarnya kontolmu sayangooohhh enaknyaohhhh kontolmu panjang sekali Robby sayang..

ooohhh sayang.. oohhh Robby enak banget memek ibu sayang ooohhhsss nnmmmsshhooohh entoti lobang memek ibu sayang oohhhmmmmhhhhssshhh ooohhh Robby, kamu dari dulu pengen ngentotin ibu kayak gini kan sayangoooohhh sayang besarnya kontolmu Robby ooohhhooohh kocok memekku sayang.. ooohhh ibu suka ngentot sama kamu nak Robby ooosshhh.

ooohh senggamai ibu sayang. oohh entotioohhh sayangenaknya ooohhh Robby sayang gauli ibu sayangoohhhh, Bu Intan semakin menuntaskan fantasi birahinya terhadap anak muda itu. Robby begitu menikmati mengentoti wanita paruh baya itu. Ia menaik-turunkan pinggulnya. Kontolnya yang besar keluar masuk lobang memek Bu Intan.

Robby begitu terangsang dengan kemontokan dan ketelanjangan Bu Intan yang sedang digenjotinya itu. Kadang ia teringat dengan Ilham temannya dan kepada Pak Suriono suami Bi Intan, akan tetapi justru itu membuat nafsu birahinya terhadap Bu Intan makin tak terbendung. Dengan penuh perasaan ia mengentoti wanita paruh baya itu.

Ooooogghhhsshhh sayangkontolmu masuk dalam banget sayangoohhh Robby panjangnya kontolmu sayangoohhh tekan lagi sayang.. ooohhh iyah sayangiyah sayang.. oohhh yah gituh sayangoohhh iyah sayang.. oohhh dalam banget kontolmu masuk Robby oohhh panjangnya kontolmu sayang.. iyah.. oohhh kontolmu samapi mentok rahim ibu sayangohhh sayang ohhh sayang tekan lagi sayangohhh sayang tekan sedalmnya sayang biar kontolmu masuk mulut rahim ibu sayangoohhh iyah sayang..

ohhhh yah gituhhohhh Robby kontolmu masuk rahim ibu sayangohhhh sayang kepala kontolmu masuk sayangoohhh sayang besar sekali kepala kontolmu sayangohhhh Robby kepala kontolmu masuk ke rahim ibu sayang ooohhhhssshhmmmhhh.. sshhhaahhh kepala kontolmu masuk sampai rahim ibu nak Robby ooohhhh enaknya sayangoohhhh enaknya kontolmuohhh enaknya kontolmuohhhoohhh entotin ibu sayangoohhh enaknya entotanmu Robbyoohhh ebaknya entotanmu sayangoohhh Robby sayang..

ibu keenakan sayangoohhh lobang memek ibu keeanakan sayangohhhh sayangooohhhsssmmmhh, Bu Intan begitu bernafsu dengan ukuran kontol Robby yang keluar masuk lobang memeknya. Bu Intan semakain menjepitkan kakinya ke paha Robby dan ia mendesakkan pinggulnya keatas menerima entotan-entotan Robby. Bu Intan begitu bernafsu dengan kontol pemuda itu.

Oooohhhh Bu Intan sayangenaknya menggauli tubuhmu Bu Intanohhh enaknya kontolku masuk memek Bu Intanooongggggsshhh aaahhhsss oohh Bu Intan enaknya lobang memekmu Buooohhh Bu Intanoooo Bu Intan rasanya kontolku masuk dalam banget bu. ooohhh enaknya mengentoti memekmu buoohhh Bu Intan sayangoohhh sayangooohhh sayangoohh bu aku keenakan buaku suka ngentot sama ibuoohhh, Robby juga memuaskan fantasi seksnya terhadap Bu Intan yang selama ini menggoda hayalnya.

Oooohhhgghhsshhooohhh iyah sayangoh ibu juga suka ngentot sama kamu sayangibu bisa ketagihan ngentot sama kamu sayang.. ohhh kontolmu besar sayang.. ohhh sayang kontolmu panjang sayang.. ohhh enaknya kontolmu.. ibu bisa ketagihan sayangooo… ohhhhohh tekan lagi sayangoooggsshhh sayangku Robby oooohh.

Selangkangan mereka kadang melekat erat. Pangkal batang kontol Robby sampai mentok dengan selangkangan Bu Intan. Kadang mereka saling memompa dengan cepat. Mereka saling menggenjot penuh birahi. Robby mendesakkan pinggulnya ke selangkangan Bu Intan. Ia begitu bernafsu menggagahi wanita paruh baya itu. Mereka kadang memiliki rasa hayal yang sama saat itu. Di mana mereka melakukan perselingkuhan yang penuh mesum itu di rumah Bu Intan, bahkan di ranjang yang biasa digunakan oleh Bu Intan dan suaminya Suriono Rusmanto. Dan itu semua hanya membuat hayal syahwat kedua insan berbeda usia itu makin bergelora dan nakal.

Oooohhh sayangenaknya ngentot sama kamuohhh Robby ibu suka kontolmu sayang.. iyah sayang.. oohh iyahh sayangoohh iyah gituh sayangooohh entoti terus lobang memekku.. oooghhh sayang enaknya entotanmuoohhh sayangku Robbyoooohhhooohhhooohhh ooohhh ooohhh ooohhhaaacccghhh sayang sebentar lagi ibu mau kelura sayang.. ooohhh emtoti yang kuat sayang ooohh pompa memek ibuooohhh yahhh sayangoohh Robby oohh gagahi ibu sayangooocchhh sebnetar lagi sayangooohhh ooohhh ooohhhsss. Ooohhh ooohhh, Bu Intan makin merapatkan pinggulnya untuk mendapatkan tusukan-tusukan kontol Robby yang paling dalam.

Oooohhhhh sayangku Bu Intanoohhh enaknya ngentoti memekmu buooohhh enaknyabu ooohhh Bu Intan lobang memekmu enak, Robby makin mempercepat entotannya. Ia makin mendesakkan pinggulnya ke selangkangan Bu Intan yang begitu terbuka. Ooooghh Bu Intan aku juga mau keluar buoohhh enak banget buoohggg enaknya kontolku bu.

Ooohhhggg sayang entot yang dalam sayang. tusuk yang dalam sayangyahh masukin kontol panjangmu lebih dalam lagi sayang biar enak sayang oohgghhhhsshh.. oogghh besarnya kontolmu Robbyohhgg makin tegang sayangoohgg kontolmu makin besar sayang. sayangku Robby tekan kontolmu lebih dalam sayang. oogghh masukin kontolmu makin dalam ke rahim ibu sayangoohhh sayangku tekan kontolmu biar masuk rahim ibu sayangohhh yahhoohh yah oohh yahhh gituhh sayangohhhh sayangkumasukin rahimku sayangoohhh sayang keluarin spermamu sayangoogghh yahh sayang oohh masukin spermamu dalam rahim ibu sayangoohhh tekan lebih dalam sayang biar spermamu masuk rahim ibu sayangoohgggoosshh yah sayangkuoohhh yahh sayang. oohhh keluarin manimu sayangoohh sayang keluarin spermamu dalam rahimku sayangoogghh sayang ooohhssshhhss entotin lobang memek ibu sayangoohhsshhh Robby sayang keluarin spermamu yang banyak dalam rahim ibu sayang.. ohhh sayang keluarin spermamu yang banyak sayangoohhggg Robby oohhh Robby sayang.. keluarin spermamu yang banyak ke dalam rahim ibu sayang biar ibu hamil sayangooohhgggg sayangku Robby.. ohhh sayangku Robby ibu pengen hamil oleh spermamu sayangoohhh yah entotin terus memek ibu sayangooohhh Robby ibu pengen hamil oleh kontolmu sayangoohhh keluarin spermamu yang banyak dalam rahim ibu sayang biar ibu hamilooohh ibu masih bisa hamil sayangoohhh Robby sayang hamili ibu sayangoohhh sayang entot ibu samapai hamil sayangoohhh Robby hamili ibu sayangkamu pengen ibu hamil kan sayangooohhhsssmmmhh kamu pengen ngenotin ibu sampai hamil kan sayangoohhh oohhh keluarin manimu yang banyak dalam rahimku sayangooohhh Robby sayang hamili ibuaahhh hamili ibu sayangentoti ibu samapai hamil,

Robby semakin liar menggenjot tubuh Bu Intan. Hayalnya benar-benar terpuaskan. Robby memang sering berhayal bisa ngentotin Bu Intan sampai ibu paruh baya itu hamil. Ia semakin menggoyangkan pinngulnya. Ujung kontolnya semakin gatal. Robby menusukkan kontolnya dengan tusukan yang dalam. Dan akhirnya ia merasa akan mengeluarkan spermanya.

Ohhh Bu Intan aku mau keluaroooohhhhhhh sayangku Bu Intanaaacchhh ooohhh Bu Intan aku keluar sayang. ohhh spermaku lagi banyak buoohhh Bu Intan kuhamili kau Buoohhh Bu Intan aku keluaroohh Bu Intan ini spermaku sayangoooohhh ooooggghhhh sayang akan kubuntingin kau buoooogghhh., Robby menekan kontolnya sedalam-dalamnya sambil mengerang.

Selangkangan mereka menempel begitu ketat. Gerakan-gerakan ritmis dan otomastis mengiringi menempelnya kedua pinggul mereka. Gerakan-gerakan ritmis itu menandakan kedua kelamin mereka sedang memompakan sperma masing-masing. Bu Intan begitu puas oleh persetubuhan itu. Tangannya dan kakainya mendekap kuat pinggul dan pantat Robby. Bu Intan sangat ingin kontol pemuda itu masuk makin dalam ke rahimnya. Dan Bu Intan merasakan kepala kontol anak muda itu memasuki rahimnya dan ia merasakan kontol yang besar dan panjang itu berdenyut-denyut. Bu Intan merasakan kontol itu mengganguk-angguk dalam lobang rahimnya menyemprotkan sperma yang begitu banyak memasuki rahimnya. Bu Intan tidak tahu mengapa ia begitu ingin dihamili oleh Robby.

Bu Intan mendesah setelah persetubuhan nikmat itu. Ia berbisik di telinga Robby, Ohhh sayang, spermamu banyak banget masuk rahim ibu. Oh sayang ibu bisa hamil sayangooogghhh sayangku Robby, ibu pengen banget hamil oleh kontolmu ini sayang,

Nafas Robby menderu-deru. Persetubuhan dengan Bu Intan yang bertubuh montok semok dan merangsang itu betul-betul menimbulkan nikmat yang luar biasa. Dan kini nafasnya dan nafas Bu Intan bagai bersahutan-sahutan.

Robby mengangkat wajahnya, dan memandangi wajah wanita paruh baya itu. Lalu ia melumat bibir Bu Intan dan berbisk, Aku juga pengen ibu hamil. Ohhgghhh Bu Intan, sejak pertama kali bertemu ibu, aku sudah pengen banget menghamilimu bu… desah Robby.

Aku juga sayang. Sejak pertama kali jumpa sama kamu, ibu tahu kamu pengen ngentot sama ibu. Matamu yang sering curi pandang sama ibu membuat ibu tahu kamu pengen banget ngentotin ibu, dan ibu tahu kamu pengen mengahamili ibummmmhhhh, Bu Intan membalas dengan mengecup bibir Robby.

Mereka bergelut sepanjang hari hingga malam Berkali-kali Robby menyetubuhi Bu Intan Berkali-kali Bu Intan merasakan rahimmnya disembur terus-menerus oleh mani Robby yang hangat dan kental Kontol Robby yang besar dan panjang benar-benar memuaskan dahaga liarnya yang binal Ia begitu meresapi tusukan-tusukan kontol besar dan panjang Robby di lobang memeknya Ia merasa kembali hidup penuh gairah Robby begitu merasakan kepuasan seksual yang penuh ketika menggagahi wanita paruh baya itu..

bahkan mengetahui Bu Intan adalah istri orang semakin menggelorakan nafsu seksnya Ia begitu bernafsu setiap kali menggenjoti tubuh Bu Intan Dan ia selalu menghentakkan pinggulnya, menusuk sangat dalam ke lobang memek Bu Intan ketika kontolnya menyemprotkan mani ke dalam rahim Bu Intan.. Dan itu semua benar-benar memuaskan fantasi seksnya

Sesudah permainan seks yang liar itu mereka sekali seminggu berjumpa di sebuah hotel.

Dalam jangka waktu itu Bu Intan pernah merayu suaminya dengan gaya yang palsu Ia mengajak suaminya bersetubuh Bu Intan berbisik di telinga suaminya: Aku ingin punya anak lagi Dan setelah persetubuhan, Bu Intan ke kamar mandi membuang semua sperma suaminya.

Dua setengah bulan setelah persetubuhan pertama, Bu Intan dan Robby kembali bergelut di ranjang sebuah hotel Di akhir persetubuhan Bu Intan menciumi leher dan telinga Robby, dan berbisik: Oh sayangaku hamil Aku mengandung anakmu…

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu