1 November 2020
Penulis —  agoes_wirox

Sama sekali tak ku duga

Sama sekali tak kuduga

“Panggilan kepada Bapak Bimo diharapkan ke kantor…” kalimat itu terdengar melalui pengeras suara di workshop tempatku bekerja.. “Hhhmmm… Ada apa nih sore2 dipanggil ke kantor?” Fikirku dalam hati.. Ternyata aku dipindah tugaskan ke kantor cabang di daerah jawa barat, mau tak mau aku harus setuju.

Setelah diskusi dengan Intan istriku di rumah, istriku setuju walaupun harus berpisah beberapa saat dengannya dan anak karena usaha kecil-kecilan istriku dan sekolah anakku yang sebentar lagi lulus SD, diperkuat lagi dengan alasan takut kehilangan pekerjaan dan lokasi kantor cabang juga dekat dengan rumah orang tuanya..

Seminggu kemudian aku sudah bekerja di kantor cabang, dan tentu saja pulang ke rumah mertua. Ibu mertuaku berumur 49 tahun, sedang bapak mertua berumur 54 tahun. Bapak mertua punya istri muda dan adik ipar sedang kuliah di Jogja, jadi sekarang kami tinggal bertiga dirumah mertua. Semua berjalan biasa saja, sampai suatu malam saat bapak mertua sedang dirumah istri mudanya, kami hanya berdua menonton TV dengan ibu mertua di ruang keluarga.

Saat itu aku duduk sambil merokok dibelakang ibu mertuaku yang nonton sambil tiduran, jarak kami hanya terpaut 2 meter. Lama kelamaan ada pemandangan yang tak terduga di depan mataku. Ibu mertuaku tertidur dengan berbalut kain. Namun karena pulas dan gerakan kakinya, kain yang dia kenakan terangkat sampai pangkal paha yang mulus dan bersih.

Tv yang sedang menyiarkan film action tak lagi kutonton, pandanganku lebih tertuju ke pahanya yang mulus dan berisi. Aku tertegun melihat kedua paha yang lututnya ditekuk sambil tiduran.. Dan tiba-tiba… Alamaaaaak.. Kedua lutut yang tertekuk itu terbuka… Selangkangannya terbuka. Aku masih dibelakang ibu mertuaku.

Syetan terus berbisik.. “Dekati..! Lihat lebih dekat… Lihat dari arah depan..” Aku gak berani mendekat, takut ibu mertuaku terbangun. “Kalau saat aku dekati untuk melihat selangkangannya ibu mertuaku terbangun, bisa malu tujuh turunan…”Begitu fikirku mencoba menepis bisikan syetan…

Dengkuran halus mulai terdengar.. Syetan kembali berbisik.. “Ayo Bimo… Mertuamu sudah pulas, lihat dari dekat…! Dia gak akan bangun… Ayo cepat..! Akhirnya aku yang kalah, perlahan aku mendekat, memperhatikan wajah ayu ibu mertuaku… Ternyata benar, dia sudah tidur pulas… Pandangan mataku langsung berpaling ke bagian paha ibu mertuaku yang montok, bersih, putih dan mulus.

Bebera hari kemudian, di malam jum’at, kejadian kedua adalah melihat ibu dan bapak mertuaku yang sedang ML, saat itu aku terbangun karena ingin kencing. Saat keluar kamar ingin menuju kamar mandi yang ada dekat dapur, aku menghentikan langkahku karena melihat bayangan dan mendengar desah nafas memburu..

ternyata… Oh My God… Ibu mertuaku sedang di doggy oleh Bapak mertua dengan posisi berdiri dan mengangkat satu kakinya dan ibu mertua berdiri dengan badan membungkuk, payudaranya yang besar terlihat gepeng terhimpit meja dapur, mereka berdua telanjang bulat. Aku gak jadi kencing malah asik menonton mertuaku ML, penisku pun mulai mengeras..

Sodokan penis bapak mertuaku begitu cepat menghantam bongkahan pantat ibu mertua, tiba-tiba mereka menghentikan gerakan, ibu mertua merubah posisi berjongkok didepan penis bapak mertua, dijilati dan dikulum penis yang masih basah cairan vaginanya sendiri itu, lalu beralih ke biji dan anus bapak mertuaku.

Setelah itu ibu rebahan terlentang di meja dapur yang sempit itu, pantatnya berada dipinggiran meja, lututnya ditekuk dan dilebarkan, bapak mertua siap menyodok vagina berjembut lebat itu. Kepala penisnya digesekan di bibir vagina lalu menerobos lebatnya jembut ibu mertua lalu masuk ke dalam liang vagina itu…

Bleeess… Dengan mudahnya batang penis itu masuk seluruhnya kedalam vagina itu.. Mungkin sudah longgar atau karena basah. Gerakan maju mundur pantat bapak mertua terlihat begitu cepat, diiringi desahan bapak mertuaku… Aarrrrgghhh… Ibu mertua diam tak bersuara. Dan beberapa detik kemudian tubuh bapak mengejang dan sepertinya bapak mertua sudah ejakulasi.

Sebelum mereka menyelesaikan kegiatan mereka, aku langsung balik kanan menuju kamar tidurku lagi.. Penisku yang masih tegang tak kunjung reda, masih terbayang kejadian yg baru saja aku lihat, kupaksakan mataku untuk kembali tidur. Untung besok jum’at, saatnya pulang ke jakarta menemui istriku dan melampiaskan nafsuku yg sudah terpendam, dan kembali ke rumah mertua pada hari seninnya.

Pulang kerja sore itu rada cepat, jam 6 sore aku sudah sampai rumah. Di rumah hanya ada ibu mertua yg sedang makan, aku diajak makan bareng sambil ngobrol…

“Bapak belum pulang bu?” Tanyaku membuka obrolan

“Bapak gak pulang ke sini, lagi ngasih jatah yang di sana..” Jawabnya dengan nada sedikit sewot.

Memang baru beberapa bulan ini hubungan bapak mertua dengan istri mudanya diketahui..

“Bu, maaf ya sebelumnya, ibu kok rela sih dimadu? Tanya ku penasaran..

“Sebenarnya sih gak rela, tapi mau bagaimana lagi.. Istri mudanya bapak barusan lahiran, kasihan juga anaknya yang disana kalau harus dicerai.. Kalau masalah keuangan sih ibu gak ada masalah, bapakmu itu usahanya banyak.. cuma masalah biologis yang ibu sesali… jatah ibu jadi berkurang, malah dulu sebelum ketahuan punya istri muda, dalam seminggu sering gak dapet jatah..

Aku jadi gak enak hati, topik obrolan aku alihkan ke hal lainnya.. Setelah selesai makan aku mandi dan istirahat..

Saat jam 9, aku teringat ada siaran sepak bola liga inggris, tapi ibuku sedang nonton sinetron.. “Bu boleh ya chanel tv nya di ganti sepak bola?” Pintaku rada gak enak..

“Ya udah ganti aja, di chanel mana? Lagian sinetronnya gak ada yg bagus..” Jawabnya sambil menyerahkan remote tv.

Beberapa menit kemudian ibu tertidur lagi didepan tv, mungkin karena tidak tertarik tayangan sepak bola.

Satu jam nonton sepak bola di tv, adegan yang dulu terjadi terulang kembali, kali ini malah lebih seru..

Mertuaku memakai daster terusan yang rada longgar, entah bagaimana prosesnya daster itu terangkat sampai ke pangkal paha, posisi tidurnya miring, sehingga aku dipantatinya. Terlihat bongkahan pantatnya yang semok dengan celana dalam transparan dan berenda. Dasternya sedikit menghalangi pandanganku, kali ini aku beranikan diri untuk mengangkat daster itu ke bagian perut agar seluruh bongkahan pantat itu terliaht jelas dan berhasil…

Yesss..! Ingin sekali rasanya meraba pantat semok mertuaku.. siaran sepak bola tak lagi ku tonton.. Tiba- tiba mertuaku membalik posisi tidurnya.. Kini dia terlentang dengan kedua kaki yang lurus.. Bagian depan daster itu belum tersingkap, saat baru mau aku naikan daster itu, ibu mertuaku menggerakan tangan kanannya utk menggaruk bagian betisnya yang gatal..

Dan daster itu pun terangkat dengan sendirinya… Dan posisi lutut kaki kanannya tertekuk sedang kaki kiri masih lurus… Daster bagian kaki kanan ibu mertuaku sudah terangkat sebatas perut, sedang yg kiri masih sebatas pangkal paha.. Gundukan daging vaginanya sudah telihat.. Celana dalam yang dia pakai transparan, Jembut yang lebat terlihat jelas dari luar celana dalam transparan itu, saking lebatnya beberapa helai sampai keluar dari celana dalam ibu mertuaku yang berwarna coklat itu.

“Bodo amat sama liga inggris.. mending lihat body mertua..” Kataku dalam hati. Kini aku memberanikan diri untuk mengangkat bagian daster di paha kirinya.

Selanjutnya tumit kaki kiri yang digaruk mertuaku… kini kedua lutut kakinya sudah tertekuk tapi sayang kedua lututnya beradu.. Sambil berharap ada yang gatel lagi supaya kedua lututnya terbuka.. (mungkin vaginanya yang gatal… hahahaha… Dan akhirnya harapan tercapai.. Saat ini posisi lututnya tertekuk dan terbuka kiri dan kanan…

Selangkangannya menganga… Aseeeeeek… Ku ambil HP kameraku, aku mulai mendokumentasikan pose tidur mertuaku untuk bahan coli, untungnya ruangan keluarga itu terang, sehingga aku gak perlu pakai blizt yg dapat membuat mertuaku terbangun. Pose-pose yang ku jepret, ada yang seluruh badan sampai kelihatan muka, ada juga yang close up bagian gundukan vaginanya saja..

Jari tanganku ku tempelkan celana dalamnya, mertuaku tidak kerasa, kudekatkan hidungku diselangkangannya, baunya lebih harus dan khas dibanding punya anaknya (istriku), mertuaku juga belum terasa, tapi saat kudekatkan indra penciumanku lebih dekat dengan vaginanya, mertuaku bergerak dan pahanya menyentuh telingaku.

Saat ku sadar dia terbangun, langsung saja ku benamkan muka ku di vaginanya yang masih tertutup celana dalam itu.. Ku endus-endus vaginanya… Bukannya kaget atau terangun, dengan setengah sadar dia malah mengerang “Aarrgghhh… Bapak kok pulang kesini gak bilang dari sore?” Lalu dia bangkit dan melihat mukaku yang sedang terjepit selangkangannya..

“Bimo… Kamu..? Ngapain kamu?” Tanyanya antara kesal bercampur dengan geli dan nikmat.

“Iya bu, ini Bimo… Maaf… Tolong Bimo bu.. Bimo gak tahan nih… Tubuh ibu sempurna sekali..”Begitu jawabku..

Emang biasanya berapa hari sekali kamu main sama intan?”Tanyanya pingin tahu.

“Tiap hari bu..” Jawabku tanpa malu..

“Haaaaa tiap hari???? Enak dong intan digarap tiap hari… Kalau kamu udah gak tahan, ibu akan bantu kamu… Sebab ibu juga butuh… Udah seminggu ini ibu gak digarap sama bapak.. tapi janji kali ini aja ya.. besok-besok kamu harus tahan sendiri dan jangan sampai hal ini diketahui oleh siapapun.

“Pasti bu… masa iya hal begini diceritakan ke orang lain..” Jawabku dengan tegas dan cepat…

Langsung ku dekatkan bibir ku ke bibir mertuaku, kami berciuman agar mertuaku semakin horny. Tangan kiri ku mulai bergerilya diluar daster mertuaku yang ternyata tidak pakai BH.. Dari ciuman bibir, kucumbu leher dan kini tangan kiriku mulai menyelinap kedalam daster untuk meremas payudaranya… Dia malah duduk dan membuka daster yang dia kenakan…

“Biar lebih leluasa… Kamu buka juga dong pakaian kamu.. Masa ibu udah buka kamu masih lengkap gitu…” Pintanya padaku..

Tubuh mertuaku begitu semok, walau sudah tua tapi masih menarik, mungkin karena putih bersih tanpa lemak yg berlebih jadi kelihatan menarik…

Kini kami berdua hanya memakai celana dalam saja.. Posisi mertuaku tiduran terlentang dan aku tengkurep di atasnya.. Ku isap sambil ku remas bagian pangkal payudara montoknya, sedang tangan mertuaku mengusap-usap kepalaku seperti sedang menyayangi seorang anak… Payudara mertuaku mulai mengeras, sekarang giliran putingnya yang aku sedot..

“Penis kamu kayanya gede Bimo.. Lebih gede punya kamu dibanding punya bapakmu” begitu komentarnya.

Aku tak menjawab karna sedang sibuk menyedot dan mengecup payudaranya.. Dia menyelinapkan tangannya ke dalan celana dalamku., diremasnya batang penisku.. Jembutku dimainkannya…

Dari payudara, aku beralih mengendus gundukan vagina yang masih terbungkus celana dalam transparan itu.. Sekarang posisinya hampir mendekati 69.

Dari lutut, paha sampai selangkangan aku endus dan ku gesek dengan kumis tipisku… Mertuaku bergidik tanda kegelian.. Kumasukan tanganku ke balik celana dalamnya, kumainkan jariku di jembutnya yang lebat, dan terus ke bagian bibir vaginanya…

Mertuaku mencoba membuka celana dalamku, kuhentikan aksiku untuk untuk membuka celana dalamku.. Aku berdiri lalu kubuka celana dalamku… Begitu terbuka, reaksi muka mertuaku seperti tertegun melihat besarnya penisku. Aku masih berdiri setelah melepas celana dalamku, dia raih penisku dan langsung melahap batang penisku yang sudah tegang dari tadi..

Lalu dia memintaku tiduran terlentang, sambil mengocok penisku, dia endus paha, selangkangan dan jembutku.. Mulutnya kembali mengulum dan menghisap penisku sambil tangannya mengusap usap sekitar biji dan anusku.. “Aaaaggghhh…” Gelinya gak karuan.. ku jambak rambut ikal miliknya dengan lembut, mertuaku makin beringas memainkan penisku…

Ku rubah posisi mertuaku., ku minta dia tengkurep, lalu dengan perlahan ku kecup dan endus bagian betis lalu ke paha sampai ke bongkahan pantat yang masih bercelana itu.. Kiri dan kanan secara bergantian… setelah itu aku pindah duduk mengangkangi pantat mertuaku, lalu ku usap punggungnya dengan tangan lalu dengan hidung..

Sambil ku gesek-gesek penisku di belahan pantatnya, ku endus bagian sisi tubuh mertuaku sampai ke sisi payudara dan ketiaknya. Aroma tubuhnya harum, ketiaknya aku cium dan endus beberapa kali tapi dia melarang karena geli.. Aku turun lg ke pantat dan melepaskan celana dalamnya.. Ku gesek lagi penisku di belahan pantat montoknya..

Kulit tubuhnya begitu terawat.. setelah itu ku endus lagi bongkahan pantatnya.. Lalu ku balikan badannya, sekarang posisinya terlentang. Aksi selanjutnya ku endus jembutnya yang lebat, ku jilat semua permukaan di sekitar vagina mertuaku, dari selangkangan, jembut, bibir vagina sampai ke anus mertuaku seperti yang tadi ia lakukan terhadapku.

Kami sudah berkeringat, dia minta aku cepat masukan penisku ke liang vaginanya…

“Ayo Bimo.. Cepetan masukin… Jangan kelamaan…” Pintanya memelas seperti anak kecil minta mainan…

Ku sibakkan jembutnya, lau kuarahkan penisku di lubang tersebut.. lalu tekan perlahan…

Bleeeessss… Masuk seluruh batang penisku ke liang vaginanya…

Aku mau bermain santai.. Ku gerakan keluar masuk penisku dengan perlahan… Aku gak mau buru-buru selesai… aku ingin menikmatinya perlahan… Blasssss… Blesssss… Blassss… Blesss… Kukeluarkan penisku dan kugesekan kepala panisku di anusnya… Mertuaku mendurungku aku di paksa WOT, aku ingatkan agar bermain santai, awalnya memang santai..

Ditariknya tanganku sehingga posisiku duduk, dan kepalaku dibanamkannya dengan kasar di payudaranya…

“Hisaaap Bimooo… Hisap yang kencang…” Pintanya

Tangannya erat sekali memeluk kepalaku di payudaranya yang besar., sampai-sampai aku sulit bernafas..

Dia mengencangkan otot paha dan pantatnya, dibarengi lelehan cairan hangat keluar dari rahinmya… Seerrrrr… Seerrrr… Cairan itu berantakan meleleh di jembutku.

Dia terkulai lemas.. Dilepasnya penisku dari vaginanya, lalu dibersihkan dengan mulutnya, dan memintaku MOT.

Ku lebarkan lutut mertuaku yg sudah terlentang, nafasnya masih ngos-ngosan.. Lalu ku masukan batang penisku, ku gerakan maju mundur berkali-kali dengan perlahan, setelah terlihat wajah mertuaku mulai rileks kutambah kecepatan penetrasiku.. Makin lama makin cepat… Lalu ku benamkan seluruh batang penisku, gerakan kurubah menjadi naik turun…

Lalu ku percepat gerakanku.. Mertuaku meringis dan menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri.. Rambutnya acak-acakan.. Nafasku dan nafasnya semakin memburu… Keringat kami berdua semakin bercucuran.. Gerakan cairan sperma sudah berkumpul dan siap di muntahkan… Kuhentikan gerakanku disambut denyutan cairan sperma yang menyembur ke rahim mertuaku…

Tak lama kemudian mertuaku mengerang sambil mengencangkan otot vaginanya… Seeeerrr… seeerrr… seeeeerrrrr… Orgasme yang kedua dialami mertuaku… Otot vaginanya menghimpit batang penisku.. Terasa seperti dijepit dan diremas… Ku peluk tubuh mertuaku sedang penisku masih tertancap di dalam liang vaginanya keringatku menyatu dengan keringatnya..

Ku kecup bibir mertuaku dan setelah itu terlepaslah penisku dari vaginanya.. Kami tidur bugil bersama diruang keluarga sampai adzan subuh membangunkan kami berdua…

Awalnya kami berjanji hanya ML untuk malam itu saja… tapi karena kebutuhan, kami pun melakukannya lagi ketika bapak mertuaku sedang tak dirumah…

Setelah anakku lulus SD, aku pindahkan keluargaku dekat dengan rumah mertua.. Sebelumnya aku dan mertuaku sepakat menghentikan hubungan terlarang ini jika keluargaku sudah pindah, tapi ternyata kami tetap melakukannya setiap ada kesempatan, bahkan terkadang kami yg menciptakan kesempatan itu…

-TAMAT-

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu