2 November 2020
Penulis —  Kaskusman

Kakakku Patricia dan aku

Patricia

Adalah Patricia, perempuan yang berusia 25 tahun dan saat ini sedang kuliah di fakultas kedokteran. Cantik? Jangan ditanya lagi. Aku, Lawrence berusia 18 tahun. Baru saja kelas 3 sma. Patricia adalah kakak kandung aku.

Orang tua kami jarang di rumah sehingga aku dan kakak aku selalu berdua setiap hari. Patricia sendiri juga sudah mau menyelesaikan kuliah nya. Dia memang sangat pintar dan kepintarannya jauh di atas rata rata. Bukan tak mungkin dia sendiri bahkan lebih hebat daripada dosen nya sendiri.

Hubungan aku dan kakak memang sangat dekat. Dia sendiri juga sangat menyayangi aku seperti pacarnya sendiri. Patricia juga tipikal perempuan yang mandiri. Dia pandai mengatur waktu dan sangat rajin dan tidak suka menghabiskan waktu untuk omong kosong tidak jelas dengan teman teman nya.

P. O. V: Lawrence

Di rumah, Patricia sering berpakaian terbuka. Tak jarang dia tidak memakai bra sehingga aku bisa melihat puting susu nya itu. “Napa Gak telanjang sekalian aja sih? Menyiksa lahir batin aja lu!” Kataku dalam hati. Tak jarang juga kakakku ini sering menggandeng tanganku kalau kami berdua sedang keluar rumah seperti ke mall etc.

Tak sedikit yang mengira kalau kami ini adalah sepasang kekasih. Tinggi tubuh kami juga… ya hampir sama.. cuma Aku lebih tinggi sedikit. 177cm. Kakakku 173 cm. Sangat tinggi untuk ukuran wanita. Pernah sekali dia ditawarkan menjadi model tapi karena dia fokus dengan kuliah nya, dia menolak.

Kami berdua keturuan Chinese. Papa mama kami selalu di luar kota dan belum tentu sebulan 1x mereka pulang. Kalaupun pulang, 3 hari lagi juga menghilang tanpa memberikan kabar. Biasa. Bisnis. Kami ada seorang pembantu yang datang di pagi hari dan pulang di sore hari.

Sejak dulu, kedua orang tua kami sudah sering bepergian dan jarang pulang. Alhasil kakakku lah yang datang mewakili kedua orang tuaku. Saat pengambilan rapor, semua teman temanku naik yang cowok atau cewek senantiasa terpukau oleh kecantikannya.

Banyak yang mengira dia adalah pacarku karena kami selalu bergandengan tangan. Teman teman perempuanku banyak yang cemburu dan yang laki laki banyak yang iri. Patricia juga bisa mengendarai motor besar seperti nsr.

Kakakku kalau baru pulang kuliah selalu saja memeluk diriku dan mencium aku. Awalnya aku agak risih tapi lama lama terbiasa dan mulai muncul nafsu terhadap dirinya. Dia meski sudah 20 tahun lebih, masih suka bermanja manja dengan diriku.

Kadang kami nonton bersama sambil tiduran bersebelahan dan kadang dia minta dipangku juga sampai tertidur. Kami sering tidur berdua dan dia selalu memakai kaos ku kalau tidur dan selalu melepas bra nya.

Aku sendiri lama lama semakin nafsu dan Aku memberanikan diri untuk mencium kening dan pipi kakakku saat dia sedang tidur. Ternyata dia belum tidur dan dia tahu Tapi pura pura saja.

Suatu malam saat dia sudah tertidur, aku mencium kening dan kopi nya. Entah mengapa kali ini aku penasaran dan mencoba mencium bibirnya. Patricia sungguh sangat cantik sekali malam itu dan aku juga semakin tergoda.

Dasar dia emang iseng. Saat aku selesai mencium bibirnya, matanya langsung terbuka lebar dan mengagetkan aku. “Baaaaaaaaa. Nakal ya Dedek.,” katanya sambil tertawa dan mencubit pipiku.

Aku kaget dan ketakutan juga mau jari tapi tangan kakakku langsung menahan tubuhku dan memeluknya dari belakang. Dia sama sekali tidak marah dan malah tertawa sambil meledek aku.

“Dedek nakal ya. Hehehe. Dikira cece gak tahu dedek sudah ngapain aja? Sini cece cium dulu. Muaachh. Dedek dah gede sekarang. Cece makin sayang sama dedek. Hmmmm” katanya sambil memeluk dan mencium pipiku.

“Ce. Maafin dedek. Soalnya dedek lihat cece cantik banget malam ini. Maaf ya ce” kataku dengan penuh ketakutan.

“Maaf apaan sih dek. Cece senang tau. Cece cuma mau punya pacar seperti dedek. Makannya cece gak mau pacaran dulu sampai sekarang.. mau cari cowok seperti dedek mah susah” kata dia.

Aku pun melepaskan pelukan itu dan memeluknya kembali juga mencium keningnya. “Ce. Dedek juga mau punya pacar cantik seperti cece tapi gak akan ada. Aku cuma sayang cece saja” kataku kepadanya yang membuat dia tersenyum genit serta memegang dagu ku.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu