1 November 2020
Penulis —  JangkrikBerisik

Unhappy Family

Sebelumnya…

Unhappy Family 2

Big Deal

Dua bulan berlalu sejak aku pertama kali menyetubuhi Mama dan ini malam Minggu, tak biasanya seluruh keluarga berkumpul dan nonton TV bersama. Mama duduk di sopa tengah, dan aku duduk di karpet tepat di bawah Mama. Adikku duduk di samping Papa yang berada di sopa yang bersebelahan dengan Mama. Sudah lama keluargaku tidak berkumpul seperti ini.

Rasanya senang sekali melihat keluargaku berkumpul bersama seperti ini. Adikku yang sering keluar kalo malam Minggu malam ini dia duduk bersama, Mama yang sering sendiri di kamar pun demikian. Yang paling heran adalah Papa yang biasanya pulang malam hari ini ada di rumah bahkan sebelum makan malam. Pantas saja tadi sore Mama masak banyak.

Kami makan bersama, setelah hampir satu tahun tidak melakukan ini. Berbincang-bincang ringan seputar kegiatan kita. Menyenangkan sekali. Lalu Papa bicara mengganggu keasyikan kami.

Sudah berapa lama kalian sering maen bersama? sambil melihat aku dan Mama.

Maksud Papa apa? Mama menjawab dengan heran

Sudah ma, Papa sudah tahu apa yang kalian lakukan, Papa ga akan marah karena itu juga salah Papa tidak memenuhi kebutuhan seks Mama aku, Mama dan adikku terdiam mendengarkan ucapan Papa. Ma Papa juga sering maen sama Vivi apa melanjutkan ucapannya, aku dan Mama terkejut ternyata selama ini Papa sering menggauli Adikku untuk memuaskan seksnya.

Apa pa?… kok Papa tega-teganya memperkosa Vivi? Mama mulai marah

Ga memperkosa ma, kita suka melakukannya, lagian Mama juga kenapa marah, Mama kan sering maen bareng Anton

Mama pun hanya terdiam melihat kekacauan ini.

Papa ga akan melarang Mama ngentot ama anton, tapi Mama juga jangan melarang Papa ngentot ama Vivi, adil kan Mama hanya bisa berpikir.

Oke pa, tapi Papa harus pake kondom Mama ga mau Papa menggamili Vivi

Tenang ma, Papa selalu pake kondom ko, buktinya Vivi ga hamil.

Kemudian kita sekeluarga menyetujui perjanjian ini. Sejak saat itu aku tidak perlu lagi bersembunyi jika ingin menyetubuhi Mama. Aku sering tidur di kamar Mama dan Papa sering tidur di kamar Vivi.

Ayo anton terus, Mama dikit lagi mau keluar

bentar ma anton juga udah mau keluar, tahan ya ma. Aku terus menusuk vagina Mama dengan posisi doggy style berdiri dan Mama berpegangan pada meja makan, aku menyetubuhi Mama di dapur. Daster Mama aku angkat sampai pantat, sedangkan aku hanya memakai baju saja. Aku terus meremas susu Mama yang masih terbungkus oleh dasternya yang tipis.

Ahhhh… ahhhhh sayang Mama keluar… Mama berteriak aga keras. Serr… serr… cairan vaginanya membasahi. Tidak mau kalah, akupun semakin mempercepat genjotanku.

Anton juga maaa… ahhhhh… nikmat… crottttt… crotttttt enak sekali, aku menyemprotkan semua spermaku sampai habis di ramih Mama. Aku terus membiarkan penisku tertancap di vagina Mama, perlahan lahan penisku mulai mengkerut di dalam.

Biarin ton, Mama ingin terus menikmati penis kamu di saat kami diam dan merasakan sisa-sisa orgasme tiba-tiba Papa datang

Kalian ini, klo maen ga kenal tempat aku dan Mama hanya bisa tertawa kecil melihat Papa yang sedang melihat istrinya di setubuhi oleh anaknya. Dan Vivi pun datang, Ayo pa, Vivi juga pengen kaya mereka Vivi kemudian menurunkan CD nya tanpa membuka rok nya, kemudian menungging di depan pintu dapur ayo Pah masukin.

kamu vi nafsunya gede, kemudian Papa mengeluarkan penisnya, mengocok perlahan dan memasukannya ke vagina adikku. Melihat adikku yang sedang di setubuhi oleh Papa, aku juga jadi teransang lagi, penisku yang dari dari berada di dalam vagina Mama perlahan-lahan tegang kembali.

ma lanjutin yu,

ayo sayang puasin Mama.

Pa, Vivi udah sampe, Vivi berteriak sambil melihat wajah Papa yang sedang menyetubuhinya dari belakang

Papa juga sayang,

Keluarkan di dalam aja pa. Vivi menjawab dengan cepat. Mendengar ucapan Vivi Mama langsung berteriak

Jangan pa, Papa kan gak pake kondom,

Ga bisa ma udah mentok, ahhhhhh… ahhhh Vivi… Papa… nyampe Vivi juga pa… ahhhh… terus pa… enak… mereka berdua orgasme bersamaan, Papa langsung tergeletak di atas punggung Vivi. Sememtara itu aku terus mengocok penisku di vagina Mama.

Papa yang tergeletak lemas kemudian bangkit dan melucuti semua pakaian Adikku sampai telanjang bulat. Baru kali ini aku melihat adikku sendiri telanjang bulat seperti ini. Aku baru sadar ternyata adikku sangat seksi, mungkin itu sebabnya Papa rela melepaskan Mama untukku. Tapi aku bersukur punya Mama seperti Mamaku, bisa memuaskan aku setiap waktu.

Anton, Mama udah mau nyampe

Ayo ma aku juga udah mau keluar,

keluarin aja sayang, puasin Mama sayang. Mama adalah istrimu.

Ahhhh… Mama… anton sampe… crrroooootttt… crrrooottttt… aku terus menembakan spermaku

sayang, Mama juga… masukin yang dalem, ahhhhh… ahhhh

Aku menancapkan semakin dalam ke vagina Mama sampe puas. Lalu aku terbaring lemas di atas punggung Mama.

Vivi dan Papa kemudian pergi dari dapur, mungkin mereka akan melanjutkannya di kamar Vivi.

Adikku dan Mama Hamil

Sebulan berjalan setelah kesepakan bersama. Mama mengetahui klo Vivi sedang hamil, hamil anak Papa padahal usianya masih 16 tahun. Mama marah dengan hal ini dan menemui Papa, aku tak tahu apa yang dibicarakan oleh Mama dan Papa. Setelah mereka bicara di ruang tamu Mama datang ke kamarku.

Sayang ayo setubuhi Mama, Mama ingin hamil anak kamu

apa ma, aku gak ngerti, Aku menjawab dengan agak bingung

ayo buka baju kamu, setubuhi Mama sepuasnya. Sore itu aku langsung menyetubuhi Mama, setelah puas Mama tertidur di dekatku. Mama bilang bahwa Vivi sedang hamil anak Papa dan mulai saat ini Mama akan berhenti meminum pil KB. Sepertinya aku akan segera menjadi ayah. Tiga minggu berselang Mama menujukan tester hamil yang bertanda positif hamil.

Selanjutnya…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu