2 November 2020
Penulis —  thealfonso

Cepat Sayang 2

Ridho tidak menjawab, malah mengeluarkan tetek mamanya dari atas daster mamanya yang longgar dan dengan cepat Ridho mengulum tetek mamanya. Pentil yang hitam dan besar itu berada di mulur Ridho. “Sayang…” Lara mendesis. Ridho lagi-lagi tak menjawab. Dia nyonyot pentil tetek lara dengan rakusnya.

Malah tangannya sudah bekerja dengan cepat melepas kancing demi kancing daster mamanya sampai lepas semua. Ada tujuh buah kancing besar di depan daster mamanya. Kini daster itu sudah terkuak dan tubuh mananya yang sawo mateng itu sudah terbentang.

“Lho.. mama mau diapai, kok sampai telanjang begini sayang?” kata mamanya mengelus rambut Ridho. Lagi-lagi Ridho tidak menjawab pertanyaan mamanya.

Dia terus menjilati leher mamanya dan turun ke perut mamanya lalu lidahnya bermain-main di pusat mamanya. Tanpa sadar Lara menggelinjang.

“Ikh… kamu kenapa nakal banget sih sayang…” kata Lara mendesis kenikmatan. Bahkan dia mulai lupa kalau yang melakukan itu adalah anak kandungnya. Dan… Mulut Ridho sudah menjilati bulu- bulu vagina Lara dan menghirup aroma mesum dari bulu-bulu vagina Lara. Perlahan, Ridho menurunkan celan dalam mamanya dan Lara mengangkat pantatnya untuk memudahkan Ridho menurunkan celana dalamnya. Ridho mulai mengerti, kenapa mamanya mengangkat pantatnya. Berarti mamanya menyetujuio apa yang dia lakukan. “Kamu kok telanjangi mama sih sayang…” Lara lagi-lagi mendesis.

Saat itulah Ridho mempermainkan lidahnya di liang vagina Lara yang sudah mulai berlendir. Lara yang berusia 39 tahun itu mulai mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar dan Ridho semakin asyik menjilati vagina mamanya. Ridho tidak diam. Apa yang dia pelrjari dari BF dia praktekkan kepada mama kandungnya yang sejak dia SD menginginginkan bersenggama dengan mamanya.

Baginya mamanya adlah wanita tercantik di dunia dan sangat memanjakannya. Ridho mengalihkan jilatan lidahnya ke lubang dubur mamanya. Saat itu Lara menggelinjang. Dia protes, walau dia merasa nikmat sekali. “Duh.. sayang. Jangan dong. Kan jorok…” dia mendesis dan emncengkram rambut Ridho. Lagi- lagi Ridho tidak menjawab. Dia terus menjilati dubur mamanya dan memutar-mutar lidahnya di lubang duburnya itu. Lala tak mampu lagi menyembunyikan rasa nikmatnya.

Malah kini dia sudah mendesis-desis dan dia mulai menceracau. Duh…

nikmat sayang.. duh.. kamu nakal sayang… terusin sayang dan banyak ceracau lainnya. Ridho mulai melepas jilatannya dan mulai menindih mamanya. Saat itujuga dengan cepat Lara menangkap kontol anaknya dan menuntunnya ke lubang vaginanya.

“Ayo cucuk sayang. Jangan siksa lagi mama. Ayo sayang…” Ridho pun menusuk luibang vagina mamanya dan slep, kontolnya langsung memasuki vagina yangh basah dan becek. Vagina itu mengeluarkan bunyi setiap kali ditarik dan dicucuk. Lara memeluk Ridho dari bawah dan ridhoi mulai terus menjilati leher mamanya dengan lembut dan sesekali mengecupkan bibirnya.

Lara terus menceracau dan meminta gaar Ridho mempercepat tusukannya.

“Ayo sayang, cepat dikit, mama udah mau sampai ni. Ayoooo doooong…” Ridho dengan cepat mengocok kontolnya di dalam vagina mamanya dan kemudian dia menekan sejauh mungkin kontolnya ke dalam vagina mamanya, lalu crooooottt… crooottt… croottt… Spermanya lepas beberapa kali dan sangat kental. Mamanya menjepitkan kedua kakinya ke pinggang Ridho dan mendesah.

“Mama sampai sayaaaaanngg…” Dia peluknya Ridho sekuat tenaga. Semakin lama pelukannya semakin melemah dan keringatnya meleleh di sekujur tubuhnya. Dia mengelus kepala Ridho yang aktif fitness di sebuah club.

“Sayang… terima kasih. Mama seumur hidup tak pernah mengalami seperti ini, : bisiknya sembari mengelus kepala Ridho dengan kasih sayang. Ridho diam saja dan tersenyum sembari mengatur nafasnya. “KIta akan lanjutkan terus ya ma, setiap kali ada kesempatan.” kata Ridho.

“Ikh.. kamu maunya. Tapi ok lah, kita harus rahasiakan ya sayang…” kata Lara. Ridho tersenyum dan mengangguk, lalu memeluk Lara dengan kasih sayang pula.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu